Kamis, 02 Juni 2016

Sejarah Desa



sejarah desa bongkasa pertiwi
Bongkasa Pertiwi - Konon daerah ini merupakan hutan belantara dan semak-semak, yang tanahnya berpalung-palung, yang terletak disebelah barat sungai ayung dan merupakan daerah kekuasaan Raja Mengwi. Suatu saat Raja Mengwi memerintahkan anak buahnya yang bernama I Gede Geredegan dan I Made Tanggu untuk meromba/merambas wilayah sebelah barat Sungai Ayung termasuk wilayah ini, utusan tersebeut tidak berani menolak perintah sang raja, perombakan tersebut dilakukannya dan mengawali pekerjaannya dari sebelah barat Pyra Siman. Utusan tersebut bertahan diwilayah ini dari merambak hutan sampai bercocok tanam namun saying sekali mereka tidak mendapatkan keturunan diwilayah ini. Tetapi mereka tetap tinggal di wilayah ini, karena awalnya daerah ini adalah hutan (wana) dan utusan dari Raja Mengwi tetap bertahan (teguh) walau apapun  yang terjadi maka daerah ini dinamakan “Teguh Wana”, lama kelamaan daerah ini disebut Banjar Teguh.

Sementara itu permaisurinya dari Raja Mengwi menderita sakit keras dan beliau mengutus para Pendeta, para Tabib di wilayahnya untuk melakukan pengobatan sehingga berita tentang sakitnya Permaisuri Raja tersebar kemana-mana, sampai ke daerah Manuaba, tat kala itu Jero Ketut Tangsub diutus oleh orang tuanya untuk berangkat ke Puri Mengwi untuk memberikan pertolongan dan segera Jero Ketut Tangsub bergegas dan mempersiapkan peralatannya yaitu kompek yang berisi anatara lain sirih, kapur, pinang, tembakau dan pengelocokan (alat penumbuk).Sesampainya di Jaba Puri Mengwi Jero Ketut Tangsub menghampiri dagang rujak yang berjualan dibawah pohon beringin dan menanyakan berapa bayaran orang pergi keluar masuk ke Puri tersebut, pedagang rujak itu memandang pertanyaan Jero Ketut Tangsub terlalu mengejek maka si pedagang rujak melapor kepada para Pepatih di Puri Mengwi, setelah mendengar laporan tersebut semua Patih menjadi muraka dan ingin membunuh Jero Ketut Tangsub, sementara itu Raja Mengwi mendengar keributan itu makan Jero Ketut Tangsub dipangggil menghadap raja dan disuruh untuk mengobati Permaisuri yang sedang sakit sampai sembuh, jikalau Jero Ketut Tangsub tidak bias melakukannya akan segera dibunuh. Dengan kekuatan bathin yang dimiliki oleh Jero Ketut Tangsub mengubah kompeknya/tas yang dibwanya menjadi sebuah balai pewedaan dan segala isinya menjadi perlengkapan untuk melakukan japa mantera dan Jero Ketut Tangsub melakukan japa mantara mohon kehadapan Tuhan Yang Mahasa Esa untuk diberkahi, setelah melakukan pemujaan maka Permaisuri dilakukan Upacara Pengelukatan, setelah pengelukatan dilakukan sedikit demi sedikit permaisuri mengalami perubahan sehingga permaisuri mejadi sembuh. Atas kesembuhan permaisuri raja, maka Jero Ketut Tangsub diberi secutak tanah seluas 10 hektar yang terletak di timur laut dari Puri Mengwi akhirnya Jero Ketut Tangsub berpamitan kepada sang raja guna mencari tanah yang dijanjikan sang raja, sesampainya ditengah perjalanan menuju timur laut melihat cirri terbentang yaitu sinar dari langit lurus kebawah yang berwarna kemerah-merahan keputih-putihan dan Jero Ketut Tangsub terus melakukan perjalanan menuju daerah ini maka daerah ini dinamakan bang-akasa lama-kelamaan dinamakan Bongkasa akhirnya daerah ini banyak pendatangnya maka dibentuklah satu desa yang dinamakan Desa Bongkasa.

Desa Bongkasa awalnya terdiri dari 13 Banjar Dinas dan 3 Desa Adat dengan kapasitas penduduk yang mencapai  7.627 jiwa yang memiliki luas wilayah 6,3 km, melihat jumlah penduduk yang begitu besar maka muncul pemikiran dari para tokoh masyarakat dan juga aspirasi dari masyarakat Banjar Karangdakem I, Banjar Karangdalem II, dan Banjar Tegalkuning akhirnya aspirasi tersebut dikoordinasikan melalui musyawarah di ketiga banjar sehingga muncul persepsi yangsama hasil musyawarah ketiga banjar tersebut kemudian ditindak lanjuti oleh tokoh-tokoh dari ketiga banjar kepada Kepala Desa Bongkasa, Kepala Desa Bongkasa menyelenggarakan musyawarah dengan lembaga-lembaga desa yang pada saat itu LMD dan LKMD serta kelian Banjar Dinas se-Desa Bongkasa. Aspirasi masyarakat tersebut mendapat persetujuan dari musyawarah lembaga sehingga terjadi pemisahan Desa Dinas menjadi 2 yaitu Desa Bongkasa yang terdiri dari 10 banjar dinas dan Desa hasil pemekaran terdiri dari 3 Banjar Dinas setelah mendapat kesepakatan kembali tokoh-tokoh masyarakat ketiga banjar hasil pemekaran mengadakan musyawarah untuk menentukan nama Desa. Dalam menentukan nama Desa yang baru tentu melalui pertimbangan dan pemikiran rupanya tidak bias lepas dari nama Desa Bongkasa untuk mengingatkan kepada generasi penerus Desa ini mengetahui keberadaan/ asal-usul Desanya yang merupakan hasil  pemisahan dari desa Bongkasa, melihat dari Desa hasil pemekaran ini terdiri dari 3 banjar yang ketiganya mengandung makana yang sama yaitu: Banjar Karangdalem I, Banjar Karangdalem II dan Banjar Tegalkuning yaitu karang dan tegal yang bermakna tanah yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Mahasa Esa dan merupakan bagian dari panca maha bhuta yaitu Pertiwi.

Oleh karena itu nama Desa Bongkasa tidak mau dilupakan dan ketiga banjar mengandung makna yang sama, maka desa yang baru hasil pemekaran tersebut berdasarkan musyawarah dinamakan  “DESA BONGKASA PERTIWI” dan ditetapkan I Made Suardana menjadi Kepala Desa Persiapan dengansurat Keputusan Bupati Nomor: 434 Tahun 2003 Tanggal 13 Maret 2003, ahirnya pada Tanggal 10 Oktober 2003, ditetpapkan menjadi Desa difinitip dengan Surat Keputusan Bupati badung Nomor 970 Tahun 2003 ditetapkan kembali I Made Suardana sebagai pejabat Kepala Desa Bongkasa Pertiwi dengan surat keputusan Bupati Badung Nomor: 1067 Tahun 2003.
Selasa, 27 Mei 2014

Rekapitulasi mutasi warga




DESA BONGKASA PERTIWI KECAMATAN ABIANSEMAL
KABUPATEN BADUNG PROVINSI PROVINSI BALI








REKAPITULASI MUTASI WARGA
Tahun : 2014






Bulan Pindah Datang Lahir Mati Koreksi Jumlah Total
Tahun Lalu 0 0 0 0 0 0 0
Januari 0 0 0 0 0 0 0
Februari 0 0 0 0 0 0 0
Maret 0 0 0 0 0 0 0
April 0 0 0 0 0 0 0
Mei 0 0 0 0 2768 2768 2768
Juni 0 0 0 0 0 0 2768
Juli 0 0 0 0 0 0 2768
Agustus 0 0 0 0 0 0 2768
September 0 0 0 0 0 0 2768
Oktober 0 0 0 0 0 0 2768
November 0 0 0 0 0 0 2768
Desember 0 0 0 0 0 0 2768

















































Berdasarkan etnis






DESA BONGKASA PERTIWI
REKAPITULASI PENDUDUK BERDASARKAN ETNIS





NO ETNIS L P JLH
1 Aceh  0 0 0
2 Batak  0 0 0
3 Nias  0 0 0
4 Mentawai  0 0 0
5 Melayu  0 0 0
6 Minang  0 0 0
7 Kubu  0 0 0
8 Anak Dalam  0 0 0
9 Badui  0 0 0
10 Betawi  0 0 0
11 Sunda  0 0 0
12 Jawa  0 0 0
13 Madura  0 0 0
14 Bali  1365 1403 2768
15 Banjar  0 0 0
16 Dayak  0 0 0
17 Bugis  0 0 0
18 Makasar  0 0 0
19 Mandar  0 0 0
20 Sasak  0 0 0
21 Ambon  0 0 0
22 Minahasa  0 0 0
23 Flores  0 0 0
24 Papua  0 0 0
25 Timor  0 0 0
26 Sabu  0 0 0
27 Rote  0 0 0
28 Sumba  0 0 0
29 Ternate  0 0 0
30 Tolaki  0 0 0
31 Buton  0 0 0
32 Muna  0 0 0
33 Mikongga  0 0 0
34 Wanci  0 0 0
35 Alor  0 0 0
36 Benoa  0 0 0
37 Tunjung  0 0 0
38 Mbojo  0 0 0
39 Samawa  0 0 0
40 Asia  0 0 0
41 Afrika  0 0 0
42 Australia  0 0 0
43 China  0 0 0
44 Amerika  0 0 0
45 Eropa  0 0 0
J U M L A H 1365 1403 2768













































Berdasarkan pekerjaan






DESA BONGKASA PERTIWI
REKAPITULASI PENDUDUK BERDASARKAN PEKERJAAN





NO PEKERJAAN L P JLH
1 Belum/Tidak Bekerja 230 220 450
2 Mengurus Rumah Tangga 0 662 662
3 Pelajar/Mahasiswa 248 221 469
4 Pensiunan 6 0 6
5 Pegawai Negeri Sipil 34 7 41
6 Tentara Nasional Indonesia 0 0 0
7 Kepolisian RI 2 0 2
8 Perdagangan 3 4 7
9 Petani/Pekebun 221 93 314
10 Peternak 0 0 0
11 Nelayan/Perikanan 0 0 0
12 Industri 1 0 1
13 Konstruksi 0 0 0
14 Transportasi 0 0 0
15 Karyawan Swasta 117 65 182
16 Karyawan BUMN 1 0 1
17 Karyawan BUMD 0 0 0
18 Karyawan Honorer 0 1 1
19 Buruh Harian Lepas 127 19 146
20 Buruh Tani/Perkebunan 11 4 15
21 Buruh Nelayan/Perikanan 0 0 0
22 Buruh Peternakan 0 0 0
23 Pembantu Rumah Tangga 0 0 0
24 Tukang Cukur 0 0 0
25 Tukang Listrik 0 0 0
26 Tukang Batu 0 0 0
27 Tukang Kayu 3 0 3
28 Tukang Sol Sepatu 0 0 0
29 Tukang Las/Pandai Besi 0 0 0
30 Tukang Jahit 0 2 2
31 Tukang Gigi 0 0 0
32 Penata Rias 0 0 0
33 Penata Busana 0 0 0
34 Penata Rambut 0 0 0
35 Mekanik 2 1 3
36 Seniman 0 0 0
37 Tabib 0 0 0
38 Paraji 2 3 5
39 Perancang Busana 0 0 0
40 Penterjemah 0 0 0
41 Imam Mesjid 0 0 0
42 Pendeta 2 2 4
43 Pastor 0 0 0
44 Wartawan 0 0 0
45 Ustadz/Mubaligh 0 0 0
46 Juru Masak 0 0 0
47 Promotor Acara 0 0 0
48 Anggota DPR-RI 0 0 0
49 Anggota DPD 0 0 0
50 Anggota BPK 0 0 0
51 Presiden 0 0 0
52 Wakil Presiden 0 0 0
53 Anggota Mahkamah Konstitusi 0 0 0
54 Konstitusi 0 0 0
55 Anggota Kabinet/Kementrian 0 0 0
56 Duta Besar 0 0 0
57 Gubernur 0 0 0
58 Wakil Gubernur 0 0 0
59 Bupati 0 0 0
60 Wakil Bupati 0 0 0
61 Walikota 0 0 0
62 Wakil Walikota 0 0 0
63 Anggota DPRD Kabupaten/Kota/Prov 0 0 0
64 Dosen 0 0 0
65 Guru 0 0 0
66 Pilot 0 0 0
67 Pengacara 0 0 0
68 Notaris 0 0 0
69 Arsitek 0 0 0
70 Akuntan 0 0 0
71 Konsultan 0 0 0
72 Dokter 0 0 0
73 Bidan 0 0 0
74 Perawat 0 0 0
75 Apoteker 0 0 0
76 Psikiater/Psikolog 0 0 0
77 Penyiar Televisi 0 0 0
78 Penyiar Radio 0 0 0
79 Pelaut 0 0 0
80 Peneliti 0 0 0
81 Sopir 0 0 0
82 Pialang 0 0 0
83 Paranormal 0 0 0
84 Pedagang 0 2 2
85 Perangkat Desa 0 2 2
86 Kepala Desa 1 0 1
87 Biarawati 0 1 1
88 Wiraswasta 354 94 448
89 Lainnya 0 0 0
J U M L A H 1365 1403 2768